Minggu, 06 Februari 2011

karawang bekasi

kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak merdeka dan angkat senjata lagi
tapi siapakah yang tak lagi mendengar deru kami
terbayang kam i maju dan mendekap hati


kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak 
kami mati muda, yang tinggal ulang diliputi debu
kenang-kenanglah kami


kami sudah coba apa yang kami bisa 
tapi kerja belum selesai
belum bisa memperhitunhkan arti 45 ribu nyawa


kami cuma tulang-tulang berserakan
tapi adalah kepunyaanmu
kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan


atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangab dan harapan
atau tidak untuk apa-apa
kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
kaulah sekarag yang berkata


kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
jika dada rasa hampa dan jam dinding ayng berdetak


kenang-kenanglah kami
teruskan teruskan jiwa kami
menjaga bung karno
menjaga bung hatta
menjaga bung syahrir


kami sekarang mayat
berikan kami arti
berjagalah terus digaris batas pernyataan dan impian


kenang kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
beribu kami terbaring antara karawang bekasi

karya: chairil anwar